Kamis, 28 Februari 2013







KESAKRALAN WAKTU

Kerugian merupakan sesuatu yang dapat menghilangkan pahala dan mendatangkan dosa. Tak seorangpun menginginkan dan menyukai hal tersebut. Nasib yang buruk, hati yang terluka, mata yang menangis dan dada yang semput, adalah bagian dari kehidupan yang dingin dan tak bermakna.
Dada terasa sempit ketika dipenuhi dengan berbagai macam dosa, perbuatan syirik, khurafat, dan perbuatan bid’ah.
Sebagaimana firman Allah swt,
            
Dan orang-orang yang percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada Allah, mereka merugi. (al-Ankabut 29:52)
Itulah kerugian yang sesungguhnya. Dalam sebuah hadis qudis, Allah swt berfirman, “wahai anak Adam, (aku) heran kepadamu. Aku telah menciptakanmu, tetapi kamu malah menyembah selain aku. Aku telah memberi risky kepadamu, tetapi kamu malah bersyukur kepada selain aku. Kebaikan dari-ku terus turun kepadamu, sedangkan kejahatanmu terus naik kepada-ku. Aku mencintaimu dengan (melimpahkan) berbagai kenikmatan, tetapi kamu malah membenci-ku dengan (melakukan) berbagai kemaksiatan.”
Wahai orang yang kurang dalam memenuhi hak-hak zat yang mahatinggi dan mahabesar, berpegang teguhlah pada cahaya kenabian, karena didalmnya terdapat kemenangan. Menyimpang dari cahaya itu, akan merugikan andaketahuilah, bahwa apa yang telah dilakukan oleh Nabi saw, para sahabatnya dan para ulama terdahulu dari umat ini merupakan kebenaran, sedangkan yang dilakukan kelompok- kelompok lainnya salah.

Siapa yang tidak mengikuti petunjuk Allah swt yang tentara dalam kitab nya dan disampaikan melalui rasulnya, dia tidak diberi petunjuk oleh Allah . siapa yang merasa cukup dengan kondisi seperti itu, Allah tidak akan mencukupi kebutuhannya. Siapa yang tidak memohon kepada Allah agar diselamatkan dari kekesatan, Allah tidak akan menyelamatkannya. Sehingga dia akan terus hanyut dalam kerugian, dan tidak akan mendapatkan keunggulan seperti yang telah diraih oleh orang-orang yang beriman.
 Semoga bermanfaat Wassalamualaikum WR WB.