KESAKRALAN WAKTU
Kerugian merupakan sesuatu yang dapat
menghilangkan pahala dan mendatangkan dosa. Tak seorangpun menginginkan dan
menyukai hal tersebut. Nasib yang buruk, hati yang terluka, mata yang menangis
dan dada yang semput, adalah bagian dari kehidupan yang dingin dan tak
bermakna.
Dada terasa sempit ketika dipenuhi dengan berbagai macam
dosa, perbuatan syirik, khurafat, dan perbuatan bid’ah.
Sebagaimana firman Allah swt,
Dan
orang-orang yang percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada Allah, mereka
merugi. (al-Ankabut 29:52)
Itulah kerugian yang sesungguhnya. Dalam sebuah hadis qudis,
Allah swt berfirman, “wahai anak Adam,
(aku) heran kepadamu. Aku telah menciptakanmu, tetapi kamu malah menyembah
selain aku. Aku telah memberi risky kepadamu, tetapi kamu malah bersyukur
kepada selain aku. Kebaikan dari-ku terus turun kepadamu, sedangkan kejahatanmu
terus naik kepada-ku. Aku mencintaimu dengan (melimpahkan) berbagai kenikmatan,
tetapi kamu malah membenci-ku dengan (melakukan) berbagai kemaksiatan.”
Wahai orang yang kurang dalam
memenuhi hak-hak zat yang mahatinggi dan mahabesar, berpegang teguhlah pada
cahaya kenabian, karena didalmnya terdapat kemenangan. Menyimpang dari cahaya
itu, akan merugikan andaketahuilah, bahwa apa yang telah dilakukan oleh Nabi
saw, para sahabatnya dan para ulama terdahulu dari umat ini merupakan
kebenaran, sedangkan yang dilakukan kelompok- kelompok lainnya salah.
Siapa yang tidak mengikuti petunjuk
Allah swt yang tentara dalam kitab nya dan disampaikan melalui rasulnya, dia
tidak diberi petunjuk oleh Allah . siapa yang merasa cukup dengan kondisi
seperti itu, Allah tidak akan mencukupi kebutuhannya. Siapa yang tidak memohon
kepada Allah agar diselamatkan dari kekesatan, Allah tidak akan
menyelamatkannya. Sehingga dia akan terus hanyut dalam kerugian, dan tidak akan
mendapatkan keunggulan seperti yang telah diraih oleh orang-orang yang beriman.
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum WR WB.